Rabu, 24 Juli 2013

A journey of a thousand miles begins with a single step!



Finally, my online shop was launched at July 19th..

Rasanya? Seneng, excited, deg-degan..campur-campur semuanyaaaaa.. baru pertama kali jualan dengan skala yang menurutku lumayan besar, tidak menjadi reseller, malah tujuannya untuk mencetak reseller-reseller baru.. InsyaAllah..

Karena ini memang sangat permulaan, i hope that all my customers are happy and satisfied with my product, yang jelas ngga mahal, ngga dimahalin, harganya sesuailah, i do my best for this project.


So, what are you waiting for? Just visit my facebook page and hit the like button NOW..

Happy Shoppiiingg!


Kamis, 25 April 2013

Separuh Kupu




Awalnya aku hanya berfikir begini, yaa tak apalah mencintai separuh-separuh, toh nanti akan kutemukan lagi kepingan sisa-sisanya sambil berjalan hingga sempurna. Bukan aku saja yang mengalami, banyak, ribuan bahkan jutaan orang, pun mampu hidup bersama seseorang yang bukan diinginkannya tapi memang karena jalannya bersama. Ini bukan kisah dongeng ataupun novel, realita cinta yang berkata, mengimpikan orang yang berbeda setiap malam namun terbangun dengan sosok berbeda, terbuai senang dengan orang yang tak bisa tersentuh namun tersentak dengan hangatnya genggaman jemari lain.

Palsu. Terlalu pilu membahasakan seperti itu, bahkan senyum selalu mengembang disetiap matahari terbit hingga tenggelam, meski malam seolah perlahan menyusup dan melunturkan warna warni hidup. Tidak, ini bukan kejahatan, tidak ada korban, darah yang mengalir, atau musuh yang tersingkir tapi ini jelas menyakitkan seperlima hati, perlahan menyerang bathin, dan merasuk ke pikiran. Membakarmu perlahan. Mungkin saja.

Harap bolehlah indah, bersiap tetap yang tidak indah, apapun bisa terjadi pada seluruh jiwa, letih mencinta. Seolah dunia mengajarkan ku cara yang tidak biasa,  membelah diri menjadi dua, sungguh sebenarnya aku yang mana. Berhenti jelas bukanlah jawaban, aku pilih berjalan meneruskan. Melewati lagi malam-malam yang sekelibat seperti taman bunga dipenuhi bunga merekah merah, aku bebas berlarian kesana, menikmati apa yang tidak ku temui didunia. Akhirnya menerima sajalah, letih bertanya mengapa.

*tepuk-tepuk sayap sendiri*

Bangun! Terbang!

Dalam arti sesungguhnya.

Ya....

(Separuh Kupu)




Senin, 08 April 2013

Memaknai Pergi


Aku berjalan dipinggir pantai, menikmati suara desir ombak yang menari-nari..
Angin berhembus membawa kain ditubuhku ingin pergi
Air pantai datang menghampiri dan membasahi kaki
Sudah, lengkap sudah perasaan ini
Teringat dahulu aku tidak berjalan sendiri
Menelusuri bibir pantai dengan riang berlari
Kamu membuatku kagum tanpa henti
“cintaku adalah kamu” ujarku dalam hati
Seolah aku, aku, satu-satunya wanita yang bahagia di bumi

Entahlah..

Waktu yang begitu cepat, atau aku yang terlambat
Semua hal manis tak akan pernah lagi ku dapat
Aku rindu tulus belaian dan kata nasihat
Jiwaku sudah terlanjur memeluk hatimu erat
Langkah kakiku lebih berat
Senyumkupun enggan melekat
Aku seperti separuh mayat


Kata-kata tadi aku tuliskan satu nafas, tanpa jeda, tanpa berfikir lama.. mengalir begitu saja.. ahh.. entahlah mungkin jari jemari lebih mudah bergerak dengan dorongan rasa.. rasa kehilangan yang teramat dalam akan seseorang..  seseorang yang belum sempat aku bilang apa yang sebenarnya.. seseorang yang masih aku ingin lihat setiap hari.. seseorang yang diam-diam aku titipkan harapan masa depanku.. seseorang yang sangat aku percayai bisa membimbing hingga ke surga...

Kemana dia?

Pergi dengan mudahnya?

Deraian air mata seolah bukan lagi mewakili rasa kecewa, tapi lebih ke penguat raga, supaya aku bisa menatap dunia meski tanpa dia. Mudah? Kata siapa??? Mana bisa melupakan semua dalam semalam saja? GILA! Huh.. ratusan kalimat yang pernah terlontar dari mulutnya menghantuiku siang malam, seperti berbisik terus menerus.. ada sisi lain diriku yang menghidupkan kembali kenangan, saat disisi lain justru ingin menguburnya dalam.

Aku benci, benci dengan semua keadaan, tidak dengan dia.. walau apapun yang terjadi, dia tetaplah yang paling dan sangat ingin kutemui, aku memintanya pada Tuhan sebelum bermimpi, agar bisa bertemu, meski dengan mata terpejam sekalipun.. kekuatan cinta kita mampu menembus yang tak tembus logika..

Oh ya.. banyak yang usul soal penggantian.. percayalah, berbicara itu mudah, tidak dengan melakukannya..



-aku yang selalu yakin kita akan bersama lagi-


Kamis, 06 Desember 2012

Perawan (nggak) BOLEH males


Sering ngga sih denger kalimat ini? ‘iiiih, jadi perawan males banget sihhh, jam segini baru bangun?’ atau ‘jadi perawan ngga boleh males, nanti gimana kalo udah nikah?’

Dulu-dulu jaman perawan, aku ngerasa statement tadi itu annoying, kenapa? Coz i looooveee being males-malesan. Ya ngga males banget sih, tapi juga ngga rajin-rajin amat, ada waktu-waktu tertentu dimana aku cuma ingin tiduran, leyeh-leyeh sambil nonton tv atau megang bb seharian *skip mandi dong? Haha. Menyenangkan sekali berada dimasa-masa itu, dimana kita masih punya buanyaakkk waktu buat dinikmati, me time lah istilahnya... oooo GOD, how i miss that time so muchhhh...

Kenapa kangen?

Ini alasannya :

Ketika sudah menyandang gelar baru sebagai istri, berarti tugas kita adalah melayani, right? Melayani siapa lagi kalau bukan suami, mulai dari urusan kecil sampe yang besar dan nikmat *apaan tuh* hihiii.. lanjut........... sebagian waktu kita akan habis mengurusi urusan rumah tangga, ya nyapu, ngepel, nyuci, nyetrika, masak (bagi yang mampu) dan lain-lainnyaaa.. belum lagi aku memang masih kerja, yappp... pekerjaan kantor juga pasti menyita pikiran dan tenaga, pulang ke rumah capek dong? Tapi masih harus lagi kembali melayani suami... sok sibuk apa beneran sibuk tuh? Ini beneran, akhirnya aku sendiri ngerasain kalau 24 jam itu berasa kurang, berasa ngga cukup, so lil’ time so much to do.

Ngeluh? NO!

Ini namanya share *beda tipis* , bahwa kita sebagai perempuan ya memang kodratinya seperti ini, semakin kita ngeluh ya semakin berat, tipsnya? Jalanin aja, dicari sela dan enjoynya, kita pasti punya cara masing-masing.

Tiba-tiba jadi kangen masa perawan, karenaaaaaaa kangen punya buanyaaakkk me time! Bisa ngelakuin apapun yang kita mau, eeeee maksudnya leyeh-leyeh tadi, sekedar ke salon buat manjain badan, nelfon sahabat curhat sampe tenggorokan kering, iseng-iseng centil-centilan dikamar dandan sendiri cuma buat foto-foto dan masuk blog/facebook.... hahahaa.. bener-bener susah loh mau ngelakuin itu semua sekarang, mungkin karena memang aku juga masih dalam tahap penyesuaian, semoga aja bisa segera menemukan manajemen waktu yang pas.

Jadi lo mau perawan lagi ke?

Mauuuuuuu.. tapi kan ngga bisa....... *keplak* ya enggaklah, ini hanya bentuk ke-kangenan aja pada masa-masa itu, insyaAllah sekarang lebih seruuuuuu, apa-apa berdua, wiiiiiiiiii.. *maklumlah penganten anget*, masih belajar jadi pasangan yang kompak, saling mengisi, saling mengerti, saling support, saling TERBUKA... :))))

Kesimpulannya adalah? Wahai perawan-perawan diluar sana bermalas-malasanlah sebelum datang saat sibuk yang tak kunjung henti, bahkan for the rest of your life. Coz' we have 2 best job in the world, wifey and mommy. :)

HIDUP PEREMPUAN!!!!!!!!



Selasa, 03 Juli 2012

Case Closed


Apa sih yang gue pengen tulis? Gue kepengen banget cerita hal yang terjadi sama gue bertahun-tahun lalu (lupa kapan dan emang ngga pengen gue inget lagi). Honestly gue udah nyeritain secara ber-prosa diblog ini (sila search yang mana yang paling mirip), namun kali ini gue mau nulis dengan gaya bahasa beda, dan posisi hati gue yang sudah pulih, muak akan keberulangan dan bahasa ambigu didunia maya plus orang-orang yang masih aja ikut-ikutan sotoy.

Bersahabat, ngga selamanya berjalan mulus, butuh penyesuaian diri masing-masing, apalagi teman kecil yang baru saja ketemu setelah bertahun-tahun. Kebayang dong senengnya kayak apa? Intens pertemuan juga menggelora dan banyak bercerita. Itu yang gue rasa pas awal-awal, ngga ada perasaan apapun, seneng-seneng aja, dia curhat gue dengerin, dia bilang gini gitu ya gue percaya aja (kalau ngga percaya juga ngga ada manfaatnya buat gue). Dia baik, baikkk banget, saat itu gue baru-baru awal kerja tapi dia udah terlihat mantep dari penampilan dan apa yang dia punya. Iri? Ngga sama sekali, kepengen seperti dia? ya iya, someday lah.. cuma gue masih seneng ngejalanin prosesnya, karena gue masih banyak kebutuhan buat adik-adik gue, dan mereka adalah prioritas saat itu, gue belajar buat ngga egois dan mengalah dalam hal buang-buang uang.

Seiring berjalannya waktu dan intensitas gue memang berasakan agak aneh dengan segala cerita-ceritanya, yes.. gue punya kecurigaan, tapi itu cuma dalam hati, ditanya juga ngga mungkin, gue berprinsip pasti gue akan tahu jawabannya kalau memang, kecurigaan itu benar.  Lagian ngapain sih gue ngurusin amat, itukan pribadinya orang, ngga penting buat gue untuk sebegitu carenya, ada hal-ruang yang memang khusus diciptakan untuk kebebasan diri buat nentuin jalan hidup mana yang kita pilih, ya toh???

Sampe suatu ketika gue dikenalin sama seseorang yang berhubungan langsung dengan sahabat gue ini. Dia pikir gue sama sahabat gue udah lama banget deket, jadi gue tau banget sahabat gue ini (kesehariannya bla bla). He’s wrong, gue ngga tau, gue baru tau permukaan, ngga kedalem. Sahabat gue ngasih nomor gue ke dia plus wejangan kalau ada apa-apa bilang gini ya, gitu ya.. bla blaa.. Gue jadi semacam jembatan diantara mereka, yang satu ngomong gini, yang satu ngomong gitu, yang satu bilang jangan kasih tahu, yang satu bilang tolong sampein begini begitu...

Posisi gue serba ngga enak, gue serba bingung, lama-lama gue dijejelin cerita-cerita yang sama sekali ngga pengen gue denger dari mereka, that’s their own business, harusnya itu mereka sendiri yang selesaiin berdua tanpa harus lewat gue. Sedih banget, gue sedih, i can’t control my self, gue bingung banget saat itu, keduanya sama-sama ngotot ingin dipentingkan, dipercayakan, entah gimana caranya entah yang mana yang benar, aku sama sekali ngga tahu. Ngomong kesini salah, jangan, kesitu salah, jangan, terlalu banyak yang gue keep sampai akhirnya terlalu banyak konflik yang ngejelimet.

Sahabat gue ngiranya gue boong, karena saat gue bilang jujur, si oknum ini berkelit, awal-awal oknum ini baiikk banget, ngelakuin berbagai cara biar gue bisa memuluskan tujuannya, sahabat gue juga seneng-seneng tapi sembari ngga ngakuin apa yang sebenernya jadi tujuan dia. Gue sempet emang beberapa kali ketemuan sama oknum ini, ngomongin macem-macem, gue jelasin semuanya, gue dengerin apa ceritanya, gue terenyuh saat dia cerita tentang sahabat gue ini yang berhubungan dengan kecurigaan gue selama ini (semuanya terjawab), itu oknum malah kadang sambil nangis-nangis ceritanya ke gue. Damn! Gue berasa Marshanda disinetron.

Capek banget, tapi sulit bagi gue buat menarik diri, sulit banget, gue ngerasa ni oknum baik, gue jadi serba ngga enak-an, dia bisa banget bikin orang ngga enak-an, gue malah nganggep dia jadi kayak abang sendiri. Sahabat gue juga responnya baik ke dia, tapi suka ngomong beda ke gue, ngga suka tapi nerima, lagi-lagi itu hak dia.

Sampai suatu ketika, semua meledak, entah siapa yang mulai, sahabat gue tiba-tiba nulis status yang ngga enak diFB, gue ngga tahu malah, dan si oknum itu yang ngasih tahu, dan minta gue buat sabar. NAH LOH!!! Kok sabar??? Gue salah apa?? Koq tiba-tiba begini???

Kebaca ngga sih temans? Ada skenario apa yang dijalanin?? Semua jadi berbalik menunjuk ke idung gue, salah, gue salah, gue berkhianat, gue tidak setia pada sahabat, gue yang pantas dijauhkan dan diacuhkan. Sahabat gue seolah sangat terluka dengan perlakuan gue yang katanya sudah sangat dia percaya.

Tidak sampai hanya distatus FB aja, semua temen-temen gue juga ikut menyinyir gue, gue dianggap salah oleh semua, oh yaa ngga sampe disitu juga sih, keluarganya juga ikut sakit hati katanya. Entah informasi apa yang mereka terima...

Innalillahi wa innalilaihi rajiun..

Gue ngga bisa berkata apa-apa, gue hancur saat itu, gue sakit, sesakit-sakitnya hati gue. Segitu gampangnya mereka menyalahkan tanpa beri gue kesempatan, minimal buat jelasin? Oh yaa gue lupa, jelasin juga ngga mungkin, karena apa yang gue tahu terlalu bikin sahabat gue sakit, bila sampai ke kuping teman-teman lain, bahkan keluarganya.  

Hellooo.. apa kalian tahu seluk beluk ceritanya? Apa kalian tahu prosesnya? Apa kalian tahu kejadian ini itu? Apa kalian tahu detailnya???

Kerjaan paling gampang kan nyalahin orang lain, dan beruntung gue ngga memilih kerjaan itu, gue lebih pilih nyalahin diri gue sendiri. Gue minta maaf langsung ke sahabat gue (gantlewoman), gue dengerin apa yang dia omongin, dia nyalahin gue karena gue ngga bilang-bilang ketemuan sama si oknum itu, gue berbohong, gue jadi mata-mata, gue gue gue.. bla blaa.. that’s not the point, bagi gue dia nyalahin gue hal-hal yang permukaan, apa dia tahu apa yang gue omongin? Kan dia juga yang nyuruh gue ngga boleh ngomong ini itu/boong? Kenapa gue disalahin?? Kan dia juga yang ngasih nomor hp gue tanpa persetujuan gue pula?? Siapa yang mulaiii???? Siapa yang narik gue kesini??? Hedehhh.. gue masih berharap dia mau sedikit ngakuin apa yang sudah dia perbuat, gue masih mau dia tanpa malu lagi buat ngakuin kalau dia juga salah, gue mau dia bilang ke orang-orang kalau dia salah udah nyalahin gue karena sesungguhnya dia pun salah. Gue ngga berat kesiapa-siapa loh, dan justru gue yang tahu kebenaran dari keduanya. Enak banget kan? 2 lawan 1, salahin aja gue dan masalah kalian clear, nama baik kalian safe, no one knows what is going on, dan yang buruk gue, selesai perkara. Bukan mau gue jadi begini, dan sahabat gue juga tahu bukan mau dia begini, tapi ada campur tangan orang lain supaya semua begini dan semua aman, yap oknum itu. Dia jelas punya kepentingan atas segalanya, sedangkan gue? Apa untungnya sih, yang ada apes!

Tenang, semuanya masih gue keep kok.. sesama muslim harus menjaga aib saudaranya bukan? That’s what i do.. meskipun jadi gue yang tersalahkan, meskipun jadi bahan cemoohan teman-teman, meskipun jadi cibiran sana sini, meskipun pandangan mereka jadi sinis, meskipun kamu benci sama gue, katanya foto-foto diapus-apusin, ngga mau ketemu gue lagi.. Nggak apa-apa..

Justru dengan kejadian ini gue lebih nyaman jadi orang lain ketimbang sahabatnya. :’)

Tulisan ini bukan pencarian dukungan *gue ngga lagi kampanye kok, tapi ini cara gue membela diri gue sendiri yang mungkin selama ini tidak kalian dengar celotehannya, hanya sibuk kalian jelekkan berlebihan, berteriak didepan kalianpun ngabisin tenaga, nah yang gue punya ya blog, dan disini semuanya bebas gue curahin  *karena ini ruang pribadi gue yang ngga pengen ada orang lain atur-atur.

Moral of the story is, jangan pernah menyalahkan orang tanpa tahu seluk beluk masalahnya yaa, bagaimanapun peliknya harus dikomunikasikan, bertanya lebih dulu, jangan nge-dukungan ala preman, yang penting temen, ya gue bela. Itu namanya Begok! Tahu dulu salahnya dimana, kronologisnya seperti apa, kenapa bisa begitu, yang salah perbaiki, maafkan, lupakan, sejatinya manusia pasti berbuat salah, jangan hanya ingin dimengerti tanpa mau mengerti, teman yang setia bukan teman yang selalu meng-iya-kan/nurut apa yang kamu bilang, tapi yang sama-sama mengingatkan akan kebaikan.





Kamis, 07 Juni 2012

Athazagoraphobia


Athazagoraphobia


Sendiri meratapi apa yang terjadi, pun sejauh ini masih saja begini, lagi? Bertanya pada cermin, apa ini salahku? Salah keadaan? Salah siapa? Terlalu naifkah menyalahkan orang lain? Biarlah, simpan saja. Sekuat hati dan tenaga ku menyimpan semua, satu-satu disimpan rapih dalam folder memori, lupa, ya, musuh yang nyata. Bagaimana jika waktu menelan semua ingatan dan melupakan kita? Kamu lupa aku, aku lupa kamu, gila. Seolah semua beruntun menghampiri, bagaimana kalau begitu,  bagaimana kalau terjadi?? Bagaimana.. bagaimanaaa??? Sanggupkah kita bertahan dan saling melupakan? Ku mohon jangan.. Tuhaaaan...

Rasa manusiawi kadang hilang, kadang datang, kadang senang, kadang.. serba kadang.. tidak pernahkah stabil dengan kata selalu?? Aku rindu, aahh.. bahkan keadilan hadir jarang-jarang. Semuanya serba terlalu, sebut satu persatu, semuanya ya begitu, yang berlebihan jangan, tapi dalam keadaan sekarang, pengecualian. Percaya hanya pada yang terlihat, terdengar, terjadi, terfikir, terasa dan teringat, simpulkan, simpan, begitu seterusnya entah kapan.

Ketika semua yang terencana sudah berlalu, apakah bisa masih bisa begitu? Ketika semua yang diangankan berbeda dengan kenyataan, apakah masih demikian?  Ketika janji indah saat ini perlahan memudar disaat nanti, apakah masih bisa bersinar? 

Astaga, Athazagoraphobia ini perlahan membunuhku.....!!!


Selasa, 29 Mei 2012

Panggil Dia Nona X


source : google edited by : me


Hiii semuaaa, udah lamaaa (banget-nget) ngga cuap-cuap diblog ku yang satu ini, do you miss me? Coz i miss you all so so so muchh.. hohohoo..  Oke, let’s start discuss something, yuk... Jadi gini ceritanya, as you know, aku sekarang sedang tahap proses menuju ke jenjang pernikahan, sedang ribet-ribetnya mempersiapkan ini itu, but the VERY IMPORTANT THING is kudu siap mental banget, karena pernikahan sejatinya bukan hanya sibuk mempersiapkan pestanya, tapi juga  sibuk mempersiapkan bathiniyah-nya *sedap.

Nah, siang hari itu tiba-tiba ada seorang sahabat bbm aku (kita panggil dia Nona X), Si Nona X sedang dirundung kebingungan tentang jodoh, kondisinya saat ini adalah dia sudah cukup umur untuk menikah, orang tua sudah mendesaknya untuk segera menikah, calon belum punya, pacar juga, tapi dia dijodohkan oleh tantenya dengan seorang cowok yang sudah berumur (lebih tua), mapan, baik, dan siap menikah dalam waktu dekat (tidak main-main lagi), bahkan dalam waktu 5 bulan dia menyanggupkan untuk mempersiapkan pernikahan (jika nona X mau). Nona X dan cowok ini sudah berkomunikasi beberapa kali, so far dia seneng-seneng aja, tapi pas pertama kali ketemu dia kurang sreg sama cowok ini, katanya jauuh banget dari apa yang dia bayangin sebelumnya. Nona X pun bingung, pusiiing mikirin keadaannya sekarang, ditambah sekelilingnya juga ngomporin dia untuk jadi sama cowok yang diajukan oleh tantenya itu.

Cukup jelas ya gambarannya? Mumpung nih aku sedang dalam proses belajar ke arah pernikahan, karena mulut juga gatel mau komen dan tangan iseng mau ngetik, jadi izinkan saya sedikit menyampaikan pendapat atas kondisi diatas ya Nona X.. *ehem *benerin kudungan. :p

I’ll make point by point jadi lebih enak dibaca dan jelas pembagian arah pembicaraannya.

1. Kalau masalah umur memang bukan patokan nomor satu dalam pernikahan, tetapi memang harus diutamakan, apalagi perempuan (berhubungan dengan masa kehamilan dan kesuburan loh ya maksudnya, bukan persepsi orang tentang perawan tua dll), lebih cepat lebih baik, range 20 – 30 tahunan kalau bisa. Jangan keenakan dengan status single, kerjaan ada, bisa senang-senang sendiri mumpung umur masih muda, ngga ada yang ngatur, ini yang bahaya, we have to remember kalau kita ditakdirkan berpasang-pasangan, wanita kodratinya menjadi ibu dan mengurus suami, bukankah wanita sukses itu yang sukses juga berada disamping lelakinya dan membesarkan anak-anak? Dan bukankah lelaki yang sukses adalah yang sukses memimpin, menghidupi, dan membimbing keluarganya meraih surga? Subhanallah..

2. Nikah harus dipandang sebagai ibadah, jadi akan lebih mengalir ngejalanin semua proses menuju kesana, karena kita serahin semua ke ALLAH, biar DIA yang atur, kita hanya tinggal berusaha semaksimal mungkin dan berdo’a khusyuk. Dijadikan target juga harus, tapi target nikahpun berbeda dengan target kerjaan, ini bukan soal “yang penting nikah”, more than that, kita akan habiskan seluruh sisa hidup dengan orang yang sama, harus ada campur tangan keluarga terutama orang tua, dengan restu mereka Insya Allah, Allahpun merestui kita.

3. Ngga ada jaminannya yang pacaran lebih lama akan lebih langgeng dalam pernikahan, begitu pula sebaliknya. Beneran deh, ngga ada jaminan sama sekali, memang akan lebih enak menjalani pernikahan dengan seseorang yang sudah kita kenal sifatnya, wataknya, kesehariannya, tapi dipernikahan akan lain lagi, yang sudah lama kita kenalpun pasti ada sifat-sifatnya yang belum kita tahu. Tidak tinggal serumah dengan tinggal serumah beda banget loh, kita akan menemukan hal baru setiap harinya yang tidak kita tahu sebelumnya.. so, jangan takut, lebih lama atau lebih sebentar pdkt dengan seseorang ngga menjamin we know who they are.

4. Sodara, teman, tetangga, siapapun ngga akan pernah berhenti bertanya, contoh : “sudah lulus belum?” Ketika sudah lulus, “sudah kerja belum?” ketika sudah kerja, “kapan nikah?” ketika sudah nikah, “kapan punya anak?” ketika sudah punya anak, “kapan mau nambah lagi” begitu begitu begitu seterusnya. Jangan deh dijadiin omongan yang begitu nusuk kehati, jadiin aja pertanyaan itu sebagai do’a, toh.. ya pertanyaan itu kurang lebih adalah dukungan mereka, mereka ingin ngeliat kita begitu. Kalau mereka mendukung ini itu pun jangan dijadikan kecenderungan keputusan kamu, tetap, yang berhak atas hidup kita ya kita sendiri, kita berhak memutuskan sesuatu tanpa peduli omongan orang, kok.

5. Ajak dia kerumah, kenalin ke orang tua, mungkin first impressionnya ngga bagus, kurang sesuai dengan yang kita harapkan, it’s okey, kita juga ngga tahu kan first impression dia ke kita, siapa tahu sama kecewanya. Beri dia kesempatan ke 2, 3, 4 sebelum terlalu dini memutuskan suka/tidak suka dengan seseorang. Nobody is perfect, berhenti egois, coba lebih legowo dan positive thinking, karena bukan yang paling sempurna yang kita cari, tapi yang paling bersungguh-sungguh dan saling bisa membawa satu sama lain menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

6. Rasa cinta, balik lagi ke CINTA, yang seolah dijadikan HARGA MATI buat menolak “GUE NGGA CINTA” –jreeeeng-- selesai deh. Hihii.. memang benar cinta tidak bisa dipaksakan (semua yang dipaksakan memang ngga enak), but somehow tanpa kita sadari cinta itu bisa tumbuh pelan-pelan dan berkelanjutan. Cinta adalah perasaan murni yang kadang dilapisi emosi, benci dan gengsi si manusia itu sendiri. Belajarlah menyaring cinta dari segala yang melapisinya, then you will find a real love.

7.  Tidak selamanya cerita Siti Nurbaya dijadiin patokan kalau perjodohan itu serem, ngekang, maksa, heyy.. come on.. kita semua punya cerita hidup berbeda-beda, ada yang memang jalannya ketemu jodoh di angkot, di sekolah, di konser musik, di kantor, adanya yang memang usaha mati-matian dulu buat dapetin seseorang yang dia cinta, ada yang gampang banget ternyata memang saling suka, dan aku rasa perjodohan bukanlah cara yang aneh yang harus serta merta ditentang. Orang yang menjodohkan kitapun pasti niatnya baik dan untuk kebaikan. Jangan memandang perjodohan itu kuno, tapi anggaplah ini mungkin salah satu jalan yang Allah kasih, dicoba ngga ada salahnya.

8. “Mikir-mikir, kepikiran, pusing sendiri, he is not my type, ngga sesuai tipeeee, ngga gue bangeeettt” Duluuu memang akupun sama, punya kepengenan ketemu cowok yang begini, begitu, sifatnya harus begini begitu, hmmm it’s just a theory, for sure, kenyataan tidak plek sama dengan keinginan, we need to deserved that. Yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Allah. Begitupun jodoh, misteri banget, kita ngga bisa prediksikan itu. Berhenti ngoyo, yang hanya akan buat kita berkutat dengan pikiran yang sama, cobalah untuk lebih ikhlas dan menjalani apa yang dekat, kadang yang jauh kita harap-harap justru yang dekat-dekat juga yang jadi.  Dan ingat, waktu terus berputar, if he is not your type you still have a time to change him.. paling tidak, kita bisa mengarahkan dia menjadi seperti yang kita mau (selama itu dalam arti positif), sekali lagi PROSES, tidak ada yang instan.

Intinya sih dari kesemuanya just try, coba, kalau kita ngga coba kita ngga pernah tahu. Mikir boleh, kebanyakan mikir juga bikin setress, lebih enak dijalanin, jadi kita cepet tahu dia baik atau engga buat kita, kalau ya lanjut, kalau engga ya stop, banyakin istikharah minta petunjuk Allah. Poin-poin diatas juga bukan hanya buat Nona X lho.. general juga, dan minimal itu pendapat yang aku serap, aku terima dan aku alami sejauh ini. Don’t stop learning.. ngga ada alasan untuk berhenti belajar, belajar memahami hidup dan kehidupan, lalu setelah kita paham tidak ada salahnya lagi untuk dibagi dan disampaikan untuk kebaikan.

Huwaaaaaaa.. so happy bisa dengerin curhat temen dan share juga disini, maaf ya Nona X, bukannya aku ngga keep a secret (karena kamu ngga minta ini jadi rahasia juga kaan hehehe), siapa tahu ada yang dikeadaan sama atau minimal ada yang dapet pencerahan juga dari sedikit tulisanku ini. 

Semoga yaa..

See you on the next post...

NOURA

Rabu, 18 April 2012

I heart you, Mbak yu..


Syaza - Mas Hafez (Alm) - Fira Basuki
(Taken from her twitter account)

My deep condolences for your lost Mbak Fira.. ngga kebayang rasanya kehilangan suami yang baru beberapa bulan menikah dan sedang dalam keadaan mengandung seorang bayi mungil. GOD has a great plan for you Mbak, mungkin menurut kita ini cobaan yang teramat berat dan tapi sungguh yakin dibalik ini semua Allah sudah menggariskan dengan sempurna dan kita tinggal menjalani sisanya dengan sebaik-baiknya.

Mungkin aku mau cerita dulu gimana bisa tahu siapa Fira Basuki. She’s so talented, gaya menulisnya aku suka, Mba Fira juga sangat mengerti dan menghormati budaya jawa sehingga kental sekali nuansa jawa dibeberapa karya maupun tweet kesehariannya. Yang suka baca majalah Cosmo juga pasti tahu kalau siapa dia. Mandiri, cantik, pinter, humble,  friendly bangettt ngett ahhh.. kagum ngga henti sama kamu, Mbak yu.. (meski kita belum pernah ketemu).

Pertama aku tahu Mbak Fira menikah lagi itu dari Bio twitter yang tak sengaja terbaca, akupun kepo langsung search twitter suami mbak, oooalaah mbak Fira sudah menikah lagi ya, tapi koq ngga ramai ya, banyak juga beberapa seleb yang nge-tweet ke mbak protes ngga diundang. Sempet penasaran juga, ada  apakah gerangan? Hmmm.. dan sempat membaca juga tweet-tweet yang tidak enak dibaca. Apapun itu, sebagai seseorang yang mengagumi Mbak, aku ikut senang dan mendo’akan kebahagiaan Mbak.

Lewat twitter juga-lah aku tahu Mbak akhirnya hamil dan lagi seneng-senengnya update segala sesuatu tentang kehamilan, check ke dokter, makan makanan sehat, pake flat shoes ke kantor, bla bla. Aku ikut senenggg Mbak baca tweet-tweet itu. Sampai waktu malam Mbak update supaya kita mendoakan suami Mbak yang sedang koma. Apa?? Komaa?? Sakit apa?? Koq bisa?? Koq Mbak Fira engga cerita sebelumnya ya?? Akupun bertanya-tanya Mbak. Kepo lagi aku baca TL Mbak Fira mungkin aku skip info. Dan ya benar saja saat itu Mbak memang belum menjelaskan apa-apa, Mbak cuma bilang Mas Hafez koma di Rumah sakit di Jogjakarta.

Yang paling mengejutkan lagiiii adalah ketika mbak update innalillahi.. aku ikhlas suamiku bla bla.. Ya Allah.. entah, entah kenapa rasanya pilu, miris, lemes mbak. No, ini bukan lebay, engga kebayang banget mbak berada diposisi itu dan harus sanggup menerima kenyataan Mas Hafez sudah ngga ada. Pas aku baca tweetnya Mas Hafezpun terakhir mention mbak dan bilang kangen.. Oh Tuhaaan.. seperti di sinetron.

Dengan kehilangan, Mbak Fira sekarang jadi lebih sering nge-tweet tentang kenangannya bersama almarhum, bagaimana mereka bisa jadian, kemudian menikah, terus menceritakan tentang kelebihan-kelebihan Mas Hafez yang mungkin belum banyak yang tahu dan semakin membuktikan bahwa orang baik disayang Allah, dan Mas Hafez salah satunya. Lucky you, Mbak.. Mbak beruntung dipisahkan sang khalik bukan karena pisah gengsi atau emosi yang dibuat sendiri, itu namanya cinta mati, cinta yang dipisahkan kematian, namun sejatinya akan selalu abadi sampai suatu saat kalian akan disatukan kembali.

I learned a lot from your lost mbak, betapa kita jangan sering mengeluh tentang kebiasaan yang nyebelin dari pasangan, karena somehow kita bakal kangen akan kebiasaan-kebiasaan itu, bilang sayang jangan ditahan-tahan, menghargai kebebasan pasangan untuk melakukan yang dia sukai, selalu berusaha romantis walau dalam skala kecil, merencanakan masa depan bersama, bertanggung jawab dan berani mengambil tindakan pasti untuk seseorang yang kita cintai. Aku yakin Mbak, ada banyak orang yang terinspirasi menjadi lebih baik dari cerita hidupmu.

Aku sedang mempersiapkan hari bahagiaku yang mungkin tinggal beberapa bulan lagi, aku butuh penguatan, butuh keyakinan butuh bekal mengarungi kehidupan kedepannya, dan aku sedikit banyak mendapatkan itu dari Mbak.. suwun Mbak yu.. tetaplah tegar, tetaplah menebar kekuatan, i’m sure you can do better  Mbak.. pasti Mas Hafez disyurga sana bangga punya  istri seperti Mbak. Semoga kelak anak Mbak lahir sehat dan mengagumkan seperti bapak dan ibunya. Aamiin.

I heart you, Mbak yu. :*

Kamis, 05 April 2012

Menghujam Jantungku


Ayo blog walking di BLOG baru ku yuuukk.. just click here and ENJOY! 

Salam,
Bride to be :p

Rabu, 21 Maret 2012

PENGUMUMAN - PENGUMUMAN


Hooooaaahhh.. APAAAA KAAABAARRR SEMUAAAAAAAAAAAA.. *teriak menggelegar* hehe..

Oppss, jangan ditanya berapa lama blog ini hampa tanpa update-an, mulai basi, dan bersarang laba-laba *sungguh maafkan pemiliknya*.

Anyway... the reason is... yeah i’m so busy, bukan "sok busy" loh ya, tapi beneran sibuk, meski cuma dipikiran. So many things that i used to think and done, mulai dari ini itu, perintilan ini itu, urus sana sini, cari sana sini, keribetan apa sihhhh?? Hihi.. yaaa.. keribetan yang bisa dibilang ku tunggu-tunggu dari dulu, keribetan yang bercampur semangat, keribetan yang berbalut debar-debar,bisa ditebak-kah? Yes, i’m bride to be, Alhamdulillah... praise the GOD, i feel so blessed.

Nah, sesuai dengan nadzar dan keinginan, i will make one new blog about all the preparation.. hmmm.. yay! *emang dasar banci blog aja* :P So, semua akan jelas pembagiannya ya.. blog ini (NOURA) lebih ke penyaluran kata-kata, human interest, pelajaran hidup, sharing, kalau blog NPG (NOURA PUNYA GAYA) lebih ke foto-foto, tips, make up, hijabers dll, dan blog yang terbaru dan akan segera tayang adalah blog semua persiapan menjelang hari besarku nanti, dan insyaAllah kehidupan setelah merried juga akan tertoreh disana *lemesin jari*.

Semoga semoga semoga hasil-hasil karyaku ini makin banyak yang baca, bermanfaat atau setidaknya menghibur kalian yang sedang butuh bacaan *hihi.
Yihhhaaaaaaaaaaaaaa!!! I’m so excited!!!! 

Love you all.. *kisssssssssssss..