He started our chat with this picture |
Hehehe.. itu gambar orang lagi istikharah qe..
Ohh iya, yg satu
cowoknya tukang gombal ya, yg satu mature..hihi..
Hahaha.. bisa aja lo, kapan nikah ke?
Doain aja ya..
Makanya minta dilamar dong
Emangnya kudu minta
ya?
Bini gue sih dulu gitu, tegas ke gue, dia mau dilamar tanggal segini,
nikah bulan ini..
Oya?
Iya qe, awalnya dia bilang ke gue, “ay kalo ada yang ngelamar aku
gimana ay?aku bakal terima ya, kalau kamu maunya pacaran terus”. Awalnya gue
mikir ‘ih koq gitu sih” tapi akhirnya gue ngerti, gue sayang sama dia, gue ngga
bakal milikin dia seutuhnya, gue ngga mau ada yang lamar dia, gue mau usaha
buat kejar target itu, karena gue ngga mau kehilangan bini gue. Coba deh qe lo
tegasin ke pacar lo, pasti setelah itu dia bakal mikir
Kayaknya gue pernah
bilang gitu deh, tapi jawabannya beda “berarti bukan jodoh” gimana tuh?
Itu berarti dia ngga sayang qe sama lo..
...
Bla
Bla
Na..
Tra..
Syalala..
Dan seterusnya..
Bingung ? pegangan.. hihi.. itu sepenggal bbman aku bersama
teman masa sekolah, don’t know why, he
always asking me the same question.. “kapan nikah?”
Sebenarnya pertanyaan “kapan nikah” sudah sangat familiar
ditelingaku, dikala beranjak dewasa, lulus kuliah, sudah kerja, mencapai angka umur
25, ekspetasi orang-orang terdekat yang menyayangiku pastilah ada dikata
pernikahan, terlebih lagi aku seorang perempuan (who’s with me? hmm).
T : kapan nikah?
M : doain aja ya.. *sambil psang senyum-senyum simpul,
malu-malu, mindik-mindik, melipir kebelakang, lalu menghilang *hihii.
---
T : kapan nikah?
M : doain aja yaa..
T : iyah didoain semoga cepet yaa.. jangan lama-lama..
---
T : kapan nikah?
M : doain aja yaa..
T : doain mulu, iya udah didoain, kapan dong.. keburu
indonesia ganti presiden
M : ----_____------
---
T : kapan nikah?
M : kamu kapan?
T : loh aku kan udah
M: ngga mau lagi? HAHAHAHA *devil
(YANG TERAKHIR BECANDAAN YAAAAAAAAAAAAAA.. :P)
Oke, balik ke bbm temen tadi, hmmm.. dia itu sudah nikah, makanya mungkin dia membagi cerita
dan pengalamannya ke aku, dia selalu meyakini bahwa buat apa ditunda-tunda,
harus ditegasin, harus segera, karena dia seneng liat temen-temennya nikah,
pahala juga buat dia. Nice of him,
ya? Aku seneng-seneng aja dapet wejangan seputar pernikahan (memang sedang
mengumpulkan ilmu). Most of my friend
juga sudah menikah, punya anak, komentar mereka ketika aku tanya seputar
kehidupannya setelah nikah sangat beragam, mulai dari mengen-mengenin (dilamar,
keribetan pernikahan, bulan madu, jalan-jalan, meladeni suami setiap hari
dll..), sampe kadang nakutin (kalau sudah berbicara seputar hubungan dengan
mamah mertua, laki kite digoda orang atau perjuangannya melahirkan. Ohh GOD). Whatever deh, akupun ingin merasakan
pengalaman yang sama, sepaket, karena ngga mungkin kehidupan senang-senang aja,
pasti ada susah dan halangannya, aku ingiiiiiin juga TUHAAANN..
ingiiiiiiiiiiin... *nangis dibawah shower-ala poconggg-abaikan*
Siapa sih yang tidak ingin menikah? Menyempurnakan agama,
keimanan, apalagi menikah itu wajib hukumnya. Bagiku, menjadi istri dan ibu
yang sukses adalah pekerjaan impianku dari dulu (seriously), karena memang kodratinya perempuan begitu kan? Dan menggapai
surga juga mudah, yaitu dengan jadi istri sholehah (insha allah). Tapi, cukupkah
semua itu hanya dengan kata “ingin”? karena konon ingin juga harus diikuti
dengan kata SIAP, *jengggg-jeeengggg* , apakah aku siap?? Apakah kamu siap?? *hayooo
hayoooo* Jujur, kadang merasa siaap banget, tekat bulet, terkadang lagi,
aaahhh.. nanti-nanti aja dehhh.. hmmm.. belum siap deh kayaknya*labil*.
Haruskah aku menceritakan detail apa yang terjadi
dikehidupan percintaanku (caelah), useless
sepertinya, karena belum mencapai tahap yang ‘bagaimanaaaa’ gitu, we just go with the flow, jalanin aja,
meski niatan itu sudah tercetus, dan masa iya sebagai perempuan kita ngerengek
minta dinikahin (meskipun mau sebenernya), but
aku lebih berpegang pada sesuatu yang timbul dari hati dia sendiri akan jauh
lebih terasa “ahh.. ini memang saatnya”.
Lalu kemudian timbul pertanyaan “sampai kapan sanggup
menunggu?”
Based on true story,
sahabatku sendiri (cewek) meninggalkan pacarnya yang sudah hampir 5 tahunan jalan bareng ke seseorang yang sudah
kenal lama sebenarnya tapi orang itu menyatakan dengan serius keinginannya untuk
menikahi sahabatku ini (gentlemen bilang ke orang tuanya untuk melamar). Pacarnya hanya
bisa memberi dia janji-janji, tanpa kepastian, kelamar-kelemer, takut-takutan, sampai
akhirnya sahabatku dengan baik-baik putus dan memilih yang pasti-pasti saja. So, pada akhirnya perempuan memilih ke
yang bisa memberi dia kepastian. Jangan ditanya nasib mantannya itu, berantakan
banget, menyesal seumur hidup dia ngga memperjuangkan cintanya dengan
sungguh-sungguh. Sementara sahabat aku sudah bahagia, berhenti bekerja,
mengurus suami dan anak (ambil pelajaran dari cerita ini ya temans).
Balik lagi ke bbm temen ku tadi, *ini udah berapa kali baik
ya*, betul juga kata dia, terkadang ada tipikal orang yang harus dipush dulu, baru dia bisa
bersungguh-sungguh, lebih fokus dan serius, supaya target tercapai lebih cepat.
Kalau engga, ya nyesel deh kayak mantannya sahabatku itu, ngga bisa memiliki
apa yang dia sudah punya sebenernya.
Misteri jodoh, kita memang tidak pernah tahu rencana Tuhan
seperti apa, yang ada disamping kita belum tentu bersama dipelaminan, yang kita
benci bisa jadi yang kita sayang nanti, yang kita hindari ehh malah ketemunya
diKUA, atau tidak jarang yang sudah 10 tahun bersamapun akhirnya bisa saling
memiliki utuh kejenjang selanjutnya.
Seperti sahabatku juga, yang finally Oktober nanti menikah (aku jadi pager ayu-nya lohh.. hihi)
setelah pacaran dari SMA sampai sekarang (tidak melalui proses yang gampang
pastinya). How sweet yaah, saluuuteee
bisa menjaga hubungan selama itu dan sukses menyebar undangan, semoga hari-harinya
nanti setelah pernikahan juga semakin indah.
*aaaaaakkkk...
sahabat-sahabatku sudah menentukan tanggal.. ayoo keee kamu kapaaannn??? Emang
lo ga punya target ke?
Wooyy! Masa iyak gue ga punya!!! Punyalah..
Target aku memang menikah tidak jauh dari umur 25, yaaa
kalaupun lebih jangan jauh-jauh, bukan karena takut dibilang ngga laku, bukan,
bukan deh sumpah bukan itu, tapi lebih ke kondisi fisik yang konon katanya lagi
lebih baik wanita menikah diusia segitu, supaya nanti kelak hamil dan
melahirkan masih dikondisi fisik yang memungkinkan (tidak hamil tua). Lagian
kan enak ya, kita masih muda, sudah punya anak, jadi nanti pas anak kita gede,
kita ngga tua-tua amat *kayak papa mamaku gitu lah..* hehehe.
Entah kenapa, aku sering dilibatkan dalam urusan pernikahan,
baik teman, sahabat, saudara, dan sulit rasanya menolak membantu, bagiku
terlibat disitu ilmu banget, merasakan atmosfirnya, dimake up make up, foto-foto *eh, maksudnya jadi pengamat lebih
kurang acaranya, yang bisa dijadiin pelajaran nanti.
Guys, ngerasa ngga
sih omongan ku makin ngalior-ngidul? Ngga jelas alurnya ya? Ini pertanda apa
ya? Ada yang tahu?
Hemm.. intinya aja langsung deh, pokoknya gini ya, aku yakin
kehidupan ini sudah digariskan dan ditentukan oleh TUHAN, kuasanya DIA melebihi
apapun, kalau udah bilang KUN FAYAKUN, jadi ya jadi, jodoh ya jodoh.. apapun
jalan ceritanya Allah pasti tau yang terbaik, meski berbelit, sulit kadang
bikin sembelit, percaya tidak selamanya sakit, setelahnya pasti ada senang dan senyum
melekit *ini apa dehhh.. *
Eeeitt jangan semena-mena menyerahkannya begitu saja, mana
usahanya??? Semua harus diiringi usaha donggg.. kalau kata Mario Teguh “Jodoh
kita yang memilih, Allah yang menyetujui”.
*kriiiinggg... (bunyi telfon)
M : haloo..
P : halo, teh.. telfon mama gih sekarang ke kantor
M : iya pah
***
M : halo, ibu ika nya ada?
S : ini dari siapa yaa?
M : dari anaknya, rieke..
S : oohhh.. anaknya ibu ika yang katanya mau nikah itu ya?
M : aamiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin
om.. *nada tinggi
This is real happen!
REAL!! While i was typing this post.. oh my...
Lanjut,
Makasih buat temen (tidak ingin disebutkan namanya) yang
udah bbm bertubi-tubi tentang pernikahan, i’m
really appriciate it, aku ambil pelajaran banyak dari situ, for now, and i’m still comfy of waiting that
moment, someday i will telling everyone about my engagement, marriage date..
etc.
Dan tentang 8 kata pendapatmu tentang pacarku? Biar aku
pikirkan dulu dengan matang. :)
*seruput es teh manis*
*adeeeeemmmm*
^_^