Senin, 08 April 2013

Memaknai Pergi


Aku berjalan dipinggir pantai, menikmati suara desir ombak yang menari-nari..
Angin berhembus membawa kain ditubuhku ingin pergi
Air pantai datang menghampiri dan membasahi kaki
Sudah, lengkap sudah perasaan ini
Teringat dahulu aku tidak berjalan sendiri
Menelusuri bibir pantai dengan riang berlari
Kamu membuatku kagum tanpa henti
“cintaku adalah kamu” ujarku dalam hati
Seolah aku, aku, satu-satunya wanita yang bahagia di bumi

Entahlah..

Waktu yang begitu cepat, atau aku yang terlambat
Semua hal manis tak akan pernah lagi ku dapat
Aku rindu tulus belaian dan kata nasihat
Jiwaku sudah terlanjur memeluk hatimu erat
Langkah kakiku lebih berat
Senyumkupun enggan melekat
Aku seperti separuh mayat


Kata-kata tadi aku tuliskan satu nafas, tanpa jeda, tanpa berfikir lama.. mengalir begitu saja.. ahh.. entahlah mungkin jari jemari lebih mudah bergerak dengan dorongan rasa.. rasa kehilangan yang teramat dalam akan seseorang..  seseorang yang belum sempat aku bilang apa yang sebenarnya.. seseorang yang masih aku ingin lihat setiap hari.. seseorang yang diam-diam aku titipkan harapan masa depanku.. seseorang yang sangat aku percayai bisa membimbing hingga ke surga...

Kemana dia?

Pergi dengan mudahnya?

Deraian air mata seolah bukan lagi mewakili rasa kecewa, tapi lebih ke penguat raga, supaya aku bisa menatap dunia meski tanpa dia. Mudah? Kata siapa??? Mana bisa melupakan semua dalam semalam saja? GILA! Huh.. ratusan kalimat yang pernah terlontar dari mulutnya menghantuiku siang malam, seperti berbisik terus menerus.. ada sisi lain diriku yang menghidupkan kembali kenangan, saat disisi lain justru ingin menguburnya dalam.

Aku benci, benci dengan semua keadaan, tidak dengan dia.. walau apapun yang terjadi, dia tetaplah yang paling dan sangat ingin kutemui, aku memintanya pada Tuhan sebelum bermimpi, agar bisa bertemu, meski dengan mata terpejam sekalipun.. kekuatan cinta kita mampu menembus yang tak tembus logika..

Oh ya.. banyak yang usul soal penggantian.. percayalah, berbicara itu mudah, tidak dengan melakukannya..



-aku yang selalu yakin kita akan bersama lagi-


2 komentar:

Metal Yeahh mengatakan...

Malang betul pria itu, ,,sampai akhiry hayaty membawa sebuah rasa, rasa yg tak terungkap...

Rieke Ardiani mengatakan...

kamu pernah merasakannya? *nanya serius* :P

Posting Komentar