Jumat, 08 April 2011

Curhat


Sedih, satu kata yang menggambarkan perasaan, entah sebabnya apa, mungkin karena terlalu banyak jadi sulit diungkapkan, atau terlalu sering jadi bosan untuk diutarakan, atau terlalu sakit hingga membekukan lidahku untuk berkeluh. Apapun itu yang jelas aku sedih, butuh curhat? Mungkin, tapi lagi-lagi entah kenapa aku tak ingin, pasti jawaban setelah semua ceritaku hanya satu “sabar”, muak.. huuu.. maaf.. tapi ku juga manusia yang terkadang egois dan hanya ingin dimengerti. 

Apa sih makna nya sabar? Kata orang sabar itu ada batasnya, tapi menurutku tidak boleh, sabar itu harus continue, terus menerus, dan berkesinambungan. Sabar bukan berarti diam saja, sabar itu menuntun agar semua berjalan baik lagi, sabar bukan berarti tidak boleh marah, silahkan marah tapi yang terarah dan meluruskan yang salah, sabar bukan hanya diucap berkali-kali tapi diresapi lagi dan lagi, di ayat juga ada, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, so tidak bisa sabar hanya berdiri sendiri, dibutuhkan hati yang tulus sebagai tanahnya, sholat dan berdoa sebagai pupuknya, fikiran positif dan semangat sebagai siraman airnya, dan bersiaplah memetik manis buahnya *insyaallah. Hmmm.. Lebih mudah berbicara memang daripada melakukannya, tapi setidaknya itu pandangan dan prinsip yang aku pegang selama ini. 

“lo sabar banget sih ke, harusnya lo jangan gitu, lo harusnya gini.. ih kalo gw jadi elo sih ogah deh blablabla..” sering banget denger teman bilang kata-kata tadi ke aku, dan seketika langsung berfikir, sesabar itukah? Masa sih? Perasaan engga juga deh? Apa iya kesabaran aku lebih dari teman-teman? Atau aku saja terlalu lembek? Terlalu takut menyakiti orang lain, trus pasrah aja gitu disakitin?. Sekali lagi aku hanya menjadi diri sendiri, mau terlihat apapun itu orang lain yang menilai, dan semua punya kadarnya masing-masing, karakter manusia terbentuk dari pengaruh keluarga, lingkungan, sifat bawaan lahiriyah, pengalaman, apa yang dilihat, dipikir, dirasa. Kita tidak bisa menjudge orang dari satu sisi saja, semua punya lebih dan kurang, (yang kurang diperbaiki yang lebih ditingkatkan). Sebegitu inginnya kita dimengerti orang lain atas sifat jelek kita, mulailah dengan mengerti orang lain terlebih dahulu. 

Pasti kita semua punya masalah hidup yang beda-beda ya teman, sering merasa seolah sudah tidak sanggup lagi menjalani semuanya, aku pernah begitu *sekarang mungkin-eh, bahkan saat berdo’apun tidak tau lagi harus berkata apa, hanya linangan air mata berbicara, tapi aku percaya Allah maha tahu tiap-tiap hati hambanya. Jangan merasa putus asa ya teman, semua pasti ada jalan keluarnya, manusia diuji tidak melebihi kemampuan koq (menyemangati diri sendiri), kita hanya harus terus berusaha pantang menyerah. Jika sudah teramat jenuh, take your time, refresh sedikit ngga ada salahnya, biasanya kalau aku sih nonton DVD yang bisa bikin ngakak maksimal kayak Bruce Almighty (my fav all the time), atau sekedar kelucuan sule di OVJ, atau dengerin musik – pake headset dengan lagu SID *yeahh, atau sekedar kumpul sama temen-temen ketawa-ketiwi, dan yang pasti bisa bikin refresh buat kaum pere’ seperti saya adalah shopping *glek! Who’s with me? hahaha. Trus kalau ngga mau curhat, limpahkanlah itu semua ke media lain, nulis diary misalnya, atau bercermin lalu luapkan serta ekspresikan semuanya (trust me it works), karena bagaimanapun manusia butuh menuangkan perasaannya dengan caranya masing-masing (tentu yang positif sangat jauh lebih bijak). 

Jangan berfikiran pendek yah teman, itu justru malah hanya akan menambah masalahmu, misal : “gue dicurigain mulu nih sama pacar gue, gue ngga ngelakuin apa-apa dituduh yang engga-engga, mending gue lakuin beneran deh sekalian” hayoo siapa yang suka berfikiran begitu? Hehe.. gini ya, contoh kasus tadi itu nunjukin kalau pacar kamu itu perhatian sama kamu, mungkin berlebihan, tapi kadar berlebih atau kurangnya masing-masing orang kan beda, dan itu sangat relatif, jadi lebih baik kita pahami dan buktikan ke dia kalau kita tidak seperti itu, show him/her that you are really worth to be love. Kalau kamu justru sengaja ngelakuin yang engga-engga, yaa itu semakin membuktikan bahwa kamu hanya sepicik pikiranmu. Takut ada yang tersinggung nih sama contoh tadi *huehe, hmm satu lagi deh contoh, misalnya kamu mau mengakhiri hidup, bunuh diri *ihh amit-amit ya jangan sampe, trus abis kamu bunuh diri, dapet apa? Sudah melangkahi kehendak sang Pencipta, dosa, keluarga tersiksa, dan yang pasti semua orang menganggap bahwa kamu hanya sepicik pikiranmu.

Trus yah jangan membanding-bandingkan kehidupanmu dengan orang lain, dimana-mana pribahasa juga bilang “rumput tetangga memang lebih hijau”, tapi itu kan yang terlihat dari luar, mana kita tahu masalah dia didalam, masalah akan ada sepanjang manusia hidup loh, dia hanya pintar menutupinya. “dia punya mobil gue engga, dia anak orkay, apa aja tinggal minta, kalau gue? Susah, kudu usaha sana sini dulu, pergi pagi pulang petang penghasilan pas pasan” yang kaya juga belum tentu senang koq, malah masalah bejibun, bisnis goyang, hutang? Kalau nanti drop, ngga punya apa-apa? mentalnya belum tentu siap hidup sederhana. Bersyukurlah yang meniti dari bawah, merasakan susahnya dulu, jadi saat kaya tidak serakah dan semena-mena, setuju?. Mending bandingkan sama yang dibawah, masih banyak orang yang susah, cari uang dari mengais sampah, hari ini makan belum tentu besok juga, that’s make us more thankful of our life. Lagian kebahagiaan itu tertanam dijiwa kalian masing-masing koq, bukan apa yang ada dibadan, “semua itu titipan” *kata Aa Gym.

Iihhhh bahas apa sih nih sebenernyaaaaa.. hahahaa.. maaf ya teman, bener deh ini lagi ngga tau kenapa, tiba-tiba nulis ngalir begitu aja, apa yang ada diotak langsung diketik, semoga bukan pepesan kosong ya, setidaknya share aja sih, semoga bermanfaat.

Enjoy your life, then you’ll be alive..
Nikmati hidupmu, lalu kamu akan merasakan HIDUP..

*terimakasih hati, yang memberiku banyak inspirasi ^_^
with love : qey_noura

0 komentar:

Posting Komentar