Selasa, 03 Mei 2011

Air Mata Isya

tears of isya

Setelah salam rakaat ke-empat, kaki ku lipat, ku raih tasbih, ku mulai berdzikir.. lailahaillah.. suaraku bergetar lirih, ku gerakkan tasbih, ku melantunkan dzikir, sedapat mungkin khusyuk, baru sampai setengah putaran, air matapun menetes, terus, hingga jemari  menyentuh untaian tasbih yang terakhir..

Selesai dzikir, ku tadahkan kedua tangan, memohon dan berdo’a, baru saja ku lafadzkan, rabbighfirliwaliwalidayyawarhamhumakamarabbayanishogira.. air mataku semakin menetes, membasahi mukena putihku, terlalu pilu, semakin merunduk, segalanya seperti tak bisa terucap, tak bisa ku pinta dengan bahasa, tapi ku percaya Engkau maha mengerti, bahkan walau hanya teriakkan dalam hati.. 

Ku buka Al-qur’an, ku pilih surat Ar-rahman, baru saja satu tarikan nafas ayat pertama, sungguh ku tak kuasa menahan aliran air mata, lantunan ayatnya jadi diselingi isakkan tangis, maafkan hamba ya Rabb.. jika ayat suciMu tak terdengar merdu..


Entah mengapa isya ini begitu syahdu, dengan berulumur air mata ku mengadu, lewat sholat, dzikir, do’a dan ayat suci, ku pasrahkan segalanya, ku serahkan hidupku dan matiku, ya Rabb, ku butuh pertolonganMu..


*terimakasih hati, yang memberiku banyak inspirasi ^_^
with love : qey_noura

0 komentar:

Posting Komentar