Senin, 09 Mei 2011

Aku (semakin) benci menyebrang, sendirian!

bisa ngga nyebrangnya, ke?

Selalu pertanyaan itu yang ditanyakan padaku, aku memang bukan anak kecil lagi, aku hanyalah manusia biasa yang punya kelemahan dalam hal menyebrang jalan *ironis. Kalaupun harus menyebrang, aku memilih meminta ditemani, “tolong dong sebrangin gue dulu”, segala bala bantuan seperti :  lampu merah, zebra cross, Pak Polisi, jembatan penyebrangan, tukang ojek, orang ngga kenal, tukang parkir, security, pokoknya semua yang bisa dimintai uluran tangan, harus dikerahkan demi kegiatan menyebrang jalan. 

Phobia? Hmmm, mungkin, karena keseringan nonton sinetron indonesia yang ada adegan menyebrang, ngga konsen, slow motion, mobil yang melaju cepat rem-nya blong, lalu sang aktris terhempas *aahh berlebihan. Intinya sesuatu yang ku hindari melakukannya sendiri, harus, harus ada yang menemani. Untungnya menyebrang jalan ya, coba kalau takut ke toilet sendiri? wahhh.. bisa ribet urusannya *eh *abaikan. 

Sebenernya kegiatan menyebrang jalan juga bisa jadi kegiatan simpel yang teramat romantis, coba bayangkan, ketika kamu ingin menyebrang jalan, terus seseorang yang kamu suka, sayang, cinta, atau sekedar gebetan, tiba-tiba mendekatimu dan memegang tanganmu, dia menentukan waktu yang tepat untuk melangkah, membantu kamu menghalau semua mobil, motor, bajaj, bis, delman yang sedang berlalu lalang, sesekali kamu menyembunyikan wajah dibahunya saat ada kendaraan yang melesat cepat, dia tetap disebelahmu, seperti seolah dia pahlawan yang sedang melindungi, memastikan kamu baik-baik saja, dan selamat sampai disisi jalan yang lain. Oooohhh so sweet, bagiku hal romantis tidak perlu sesuatu yang wah, mewah, atau serba wah wah wah, sederhana saja tapi menyentuh, itu lebih mengena dihati, moment sepersekian menit yang berharga, dan akan teringat sepanjang masa *ouchh.

never do this alone, anymore..!!!

Sabtu malam kemarin, dari sebuah restoran fastfood aku berjalan lurus terus, kalut, perasaan gundah gulana, sedih, marah, semua campur aduk, yang terfikir hanya satu, aku ingin secepatnya pergi, pergi sejauh mungkin! Aku berjalan lurus terus sampai akhirnya harus menyebrang! DAMN! SENDIRIAN! Tidak ada orang disitu, sepi, karena rasa nekatku lebih tinggi, aku tidak peduli, sambil menahan pedihnya air mata, aku melangkah juga, tanpa berfikir panjang, minus 1,5 tanpa kacamata plus berkaca-kaca, penerangan seadanya, lampu-lampu mobil terlihat suram, entahlah.. pasrah.. daaan ya.. klakson berteriak nyaring............ haaaaaaaaaaaaaaaaah.. nyarisssssssssssssssss!!!

ASTAGAAAAAAAAAAAAA... INI GILAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!

Sepersekian detik saja salah, aku mungkin sudah........ Aduh Gustiiiii...
 
Can’t say anything.. badanku gemetar, tangis semakin menjadi-jadi, bukan, bukan lagi terfikir apa yang ku-kalut-kan, tapi itu tadi apaaaaa!!!! Bagaimana jadinya kalau aku tidak sampai kesini??? Aku masih ingin hidup, masih ingin menyelesaikan perjalanan hidupku, masih ingin membahagiakan orang tuaku, masih ingin menyenangkan adik-adikku, masih ingin menggapai mimpi-mimpi, masih ingin menghadiri hari-hari spesial sahabat-sahabatku, masih ingin makan oseng-oseng pare kesukaanku, masih ingin bernyanyi dikamar mandi sepuas hati, masih ingin meremas ekor kucingku, masih ingin berlari 7 putaran di Senayan demi target 48 Kg, masih ingin ngetweet – fb- blog ini, aku masih ingin keliling mall sampai kaki pegel-pegel, masih ingiiin.. masiiih.. masihhh.. aku masih ingin bilang aku sayang kamu setiap hari, masih ingin bilang kangen, masih ingin bilang walaupun sedih aku selalu bangga punya kamu, aku masih ingin membangun cita-cita kita, aku masih ingin menggila bersama, aku masih ingin berbagi tawa mesra berdua, aku masih ingin-kan kamu yang menjadi halal bagiku, menghapus air mataku, aku masih ingin membuatkanmu sarapan setiap pagi, aku masih ingin menjadi istri sholehah buatmu, aku masih ingin melahirkan anak-anak kita dan menjadi wanita sempurna, aku masih ingin hidup bersamamu sampai menua, aku masih ingin kamu yang mengecup keningku yang sudah keriput.............................”

Demi apapun, aku semakin benci menyebrang!!!! 

Lalu kamu datang.. 

Aku tenang..

Jangan biarkan aku menyebrang sendirian lagi, sayang..


Note : sssssssst.. sebenernya bahasa indonesia yang benar dari kata menyebrang adalah menyeberang, tapi karena kebiasaan menuliskan menyebrang, jadi mohon dimaklumi saja ya temans. :D

*terimakasih hati, yang memberiku banyak inspirasi ^_^
with love : qey_noura

1 komentar:

Rieke Ardiani mengatakan...

waalaikumsalam, salam kenal juga :)
ya aku sudah follow back ya dan sudah join groupnya..

Posting Komentar