Kamis, 17 Februari 2011

Aku Bukan Manusia Pendosa

born as a human
Berjalan sangat lurus ditengah keramaian itu susah
Aku harus berkali-kali berbelok
Berkali-kali melewati pundak orang lain
Malah kadang harus saling bertabrakan
Ada pertentangan
Dituduh biang keladi
Memancing emosi
Aku berteriak ke arahnya
Sedikit nada tinggi
Memaki
Hanya untuk membela diri
Setelah itu?
Bisik lirih dalam hati
Tuhan.. Aku bukan manusia pendosa..
Aku hanya tidak tahu harus bagaimana..

...

Berenang ditengah lautan itu sulit
Ada ombak yang siap melilit
Karang tajam bahkan jadi ancaman
Belum lagi ikan-ikan yang mencari makan
Aku jadi sasaran?
Bisa saja
Untung ku siapkan pisau
Membunuh
Atau sekedar melukai
Sekali lagi aku hanya membela diri
Setelah itu?
Bisik lirih terus menggumam dalam hati
Tuhan.. Aku bukan manusia pendosa..
Aku hanya tidak tahu harus bagaimana..

...

Memanjat tebing itu berat
Padahal hanya mengangkat beban badan
Ku raih genggaman
Ku gapai pijakan
Sesekali terpeleset
Membahayakan keselamatan
Ada pemanjat lain minta pertolongan
Ku membantu semampuku
Lalu
Dia terjatuh
Terjun bebas dari ketinggian
Karena aku dia kehilangan nyawa?
Bisik lirih semakin terhujam dalam hati
Tuhan.. Aku bukan manusia pendosa..
Aku hanya tidak tahu harus bagaimana..

...

Tuhan, setiap kali aku melakukan keburukan, kejelekan, kekhilafan, sungguh, hati kecilku ini merintih,” aku bukan manusia pendosa Tuhaaaaan..” yang bangga akan kesalahan, aku meronta-ronta gila menyesali perbuatan, meski kadang ku ulangi lagi, dan lagi, aku tetap terus menyesali lagi dan lagi, entah sampai kapan, tapi aku percaya engkau Maha Tahu segala yang tersimpan.


Tiga cerita dengan setting yang berbeda, kalian menangkap apa dari sana?
Apakah kalian sebagai manusia merasanya juga?


*terimakasih hati, yang memberiku banyak inspirasi ^_^
with love : qey_noura

0 komentar:

Posting Komentar