Selasa, 01 Februari 2011

PUTIH = CANTIK ???

read that girls..!

Hallo temans, mau cerita sedikit nih tentang kejadian dilingkungan deket rumah, yang sangat teramat miris, dan semoga bisa dijadikan pelajaran kita bersama yaaaa..

Namanya Bunga (sebut saja begitu), dia wanita paruh baya yang mempunyai masalah flek hitam pada wajahnya. Singkat cerita dia membeli cream pengelupasan yang dijual bebas (warna nya putih kuning – sering ditemui di ITC – dengan harga kisaran Rp. 25.000-35.000). Awalnya cream tersebut memang menunjukkan reaksi yang serupa, merah-merah, mengelupas, lalu kinclong. Karena merasa cocok, akhirnya Bunga membeli cream itu lagi, dan memakainya, entah kenapa reaksinya berbeda, justru malah hitam-hitam seperti gosong, dan semakin menjalar ke hampir seluruh wajahnya. Dia kira itu hanya efek ketidak cocokkan saja, jadi dibiarkanlah wajahnya seperti itu. Mungkin karena ketidaktahuaannya, dan menganggap akan sembuh jika tidak dipakai lagi, jadi Bunga tidak memeriksakan ke dokter. Sampai akhirnya wajahnya semakin parah dan rambutnyapun mengalami kerontokan. Keluarga akhirnya membawa Bunga ke RS. Sari Asih, dokter disana langsung memvonis dia mengidap penyakit kanker kulit. Karena mungkin terbatasnya biaya, akhirnya Bunga tidak dirawat secara maksimal, lalu kemudian meninggal dunia. Innalillahi wa innailaihi raji’un..

Kontan, kabar ini menjadi perbincangan dilingkungan sekitar rumahku, gara-gara cream muka harga puluhan ribu, nyawapun jadi taruhannya. Miris banget sama apa yang terjadi, so aku mau bahas sedikit pendapatku berkaitan dengan kejadian ini.

Putih = Cantik, sepertinya itu paradigma yang berkembang dikalangan remaja perempuan bahkan sampai ibu-ibu. Bagaimana tidak? Iklan produk-produk kecantikan pun memasang bandrol perempuan cantik, kulit putih mulus, badan langsing, kaki jenjang, hidung mancung, senyum manawan, dibalut busana setengah terbuka. Menjamurnya produk pemutih wajah pun seolah menggembar-gemborkan bahwa putih itu cantik, kalian hitam? Coklat? Pakailah produk ini, maka kalian akan cantik. Ditambah lagi trend yang sudah lama sih sebenernya, yang katanya terbukti ampuh untuk memuluskan kulit wajah, yaitu metode pengelupasan. Pasti kalian sudah ngga asing lagi dong, yup.. muka merah-merah kayak kepiting rebus, trus ngelupas dikit-dikit, tapi setelahnya wawww kinclongg bowww, sampe semut aja kepeleset kali jalan disitu.. hahahaa..

Ada yang salah dari sini? Iklan yang sebegitu mempengaruhinya kah? Atau cara pandang kita yang berubah seiring dengan derassssnyaa perkembangan zaman. Perempuan Indonesia itu bukannya terkenal dengan kulit sawo matangnya yah? Rambut hitam lebat, its soooo Indonesiaaaaa. Jujur, aku saja ingin kulit agak-agak kesawomatangan (bahasanya weird bgt..huehe), tapi emang dasarnya dari sononya putih jadi yaa disyukuri. Sayang sekali kalau perempuan hanya fokus pada “BAGAIMANA MENJADIKAN KULIT GUE PUTIH” kenapa tidak terfikir untuk lebih apa adanya, merawat kulit supaya sehat, makan makanan sehat, olah raga, dan yang terpenting otak juga. Banyak tahu, banyak baca buku, banyak ilmu, menurutku perempuan akan terlihat lebih seksi seperti itu. Janganlah terpaku pada yang terlihat kasat mata saja, dan melupakan essensinya.Bukankah kalau mau jadi miss universe juga ada 3 B? Brain Beauty and Behaviour or i should add 1 B with Balance. Karena semuanya itu harus seimbang dan selaras, kalau hanya menonjolkan satu unsur aja yaa jelas ngga keren dooong.. serba TER LA LU *kata bang rhoma.. wkwkw..

Memang setiap wanita pasti mendambakan kecantikan, menarik perhatian lawan jenis, atau sekedar untuk kepuasan diri sendiri menatap wajah dicermin. Berbagai cara ya memang ditempuh , dari ke dokter kulit, sampe coba-coba produk sana sini yang menjanjikan keberhasilan. Tidak salah memang, karena untuk tampil cantik adalah hak semua orang. Tapi disini dituntut kejelian kita akan kesehatan diri sendiri, mana produk yang benar-benar bisa terpercaya, mana yang tidak. Panduan dokter sebaiknya dilakukan supaya menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Eits, pemilihan dokter juga engga boleh main-main, kita harus tau track recordnya, testimoni, dan asal-usul dokter tersebut. Karena banyak juga dokter yang sebenarnya bukan dokter kulit, tapi melakukan praktek konsultasi perawatan wajah. Hmm.. cara alami lebih aman koq temans, dengan masker buah-buahan, rempah-rempah, atau jamu-jamuan. Itu juga bisa jadi cara yang aman buat merawat kulit, terutama wajah yaaa.

Nah, terus buat yang tidak punya budget lebih, jangan ngoyo buat ambil jalan pintas, dengan percaya pada produk yang dijual bebas dipasaran. Sebenernya pemerintah kudu berperan nih, buat memfilter produk-produk yang ngga aman, tapi yahh rasanya suara kita ngga nyampe kesana, atau bisa-bisa putus pita suara tereak-tereak. Hihihi.. so kita sajalah yang harus waspada dan lebih kritis akan kesehatan diri sendiri. 

Semoga cerita ini bisa diambil hikmahnya, bisa merubah pandangan yang sedikit keliru, atau paling tidak menginspirasi agar lebih hati-hati menggunakan produk kecantikan.

Be your self girls..

Coz you’re amazing.........Just the way you are – Bruno Mars

0 komentar:

Posting Komentar